Friday 17 April 2015

Software Open Source dalam Pembuatan Aplikasi

Software Open Source adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya terbuka untuk dipelajari, diubah, ditingkatkan dan disebarluaskan. Karena sifat ini, umumnya pengembangannya dilakukan oleh satu organisasi atau lembaga terbuka yang bertujuan mengembangkan perangkat lunak bersangkutan. Anggota-anggota organisasi atau lembaga itu bisa saja merupakan orang yang sukarela atau pun pegawai suatu perusahaan yang dibayar untuk membantu pengembangan perangkat lunak tersebut. Produk perangkat lunak yang dihasilkan ini biasanya bersifat bebas dengan tetap menganut kaidah dan etika tertentu.


Dalam membuat aplikasi, dianjurkan untuk menggunakan software Open Source karena :
  1. Dapat menggunakan software sesuai keinginan.
  2. Dapat memiliki software yang tersedia sesuai kebutuhan.
  3. Dapat mendistribusikan software kepada user lainnya.

Adapun keuntungan dari penggunaan Open Source antara lain :
  1. Lisensi gratis, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian lisensi software
  2. Keberadaan bug/error dapat segera terdeteksi dan diperbaiki karena software tersebut dikembangkan oleh banyak orang ataupun pemakai, karena secara tidak langsung telah dievaluasi oleh banyak pemakai (End-User).
  3. Banyaknya tenaga (SDM) untuk mengerjakan & mengembangkan proyek Open Source, karena biasanya proyek Open Source menarik banyak developer. Melalui komunitas besar dengan banyak konsep-konsep ini software Open Source tumbuh menjadi standar internasional yang terbuka dan memiliki daya inter-operabilitas yang baik. 
  4. Pengguna dapat langsung ikut serta dalam pengembangan Program, karena pengguna memiliki source code.
  5. Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dari pengguna tanpa menyalahi EULA.
  6. Cross Platform dan kompatibel di berbagai sistem operasi.
  7. Legal, dan tidak melanggar undang-undang hak cipta serta aman dari razia penggunaan dan pembajakan software ilegal.
  8. Software Open Source bebas dari Malware (Virus/Worm/Trojan) dibanding software ilegal hasil crack, patch ataupun dari keygen.
  9. Jika software Open Source yang kita gunakan perusahaannya mengalami kebangkrutan, maka tidak menimbulkan kerugian materil bagi pemakainya, lain halnya pada software komersil, pasti pemakainya harus membeli software baru.
  10. Terkadang keahlian kita akan terasah dengan memakai software Open Source.
  11. Dapat menghasilkan produk yang tidak kalah bagus dengan hasil dari software yang berlisensi. Jika dijual maka keuntungan dari penjualan produk lebih besar.
  12. Sebagian software Open Source tidak menguras sumber daya pemakaian komputer.
Kekurangan dari penggunaan software Open Source ini, antara lain :
  1. Masalah yang berhubungan dengan intelektual property. Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatenkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa motede utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.
  2. Kurangnya SDM yang dapat menggunakan dan memanfaatkan Open Source.
  3. Tidak adanya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).
  4. Perkembangan software tergantug dari sekumpulam manusia itu sendiri.
  5. Tidak ada garansi dari pengembangan, sumber kode masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
  6. Kebanyakan orang masih menganggap bahwa kode merupakan aset yang harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dikaitkan dengan besarnya usaha yang sudah dikeluarkan untuk membuat produk tersebut. Karena sifatnya yang terbuka, dapat di-abuse oleh orang-orang untuk mencuri ide dan karya orang lain.

No comments:

Post a Comment